Universitas Sulawesi Tenggara


Universitas Sulawesi Tenggara secara secara historis pendiriannya diinisiasi oleh Drs. H. La Ode Manarfa (Sultan Buton Ke-39) di Bau-Bau Kabupaten Sulawesi Tenggara (Kota Baubau) pada tahun 1960-an. Saat itu Universitas Sulawesi Tenggara belumlah dikenal seperti saat ini, ia benar-benar berbeda. Didirikannya sebagai jawaban kegelisahan yang melanda orang-orang di Sulawesi Tenggara akan minimnya sumberdaya manusia serta kalah bersaing dengan orang-orang dari tanah Jawa. Bukan hanya ide yang disampaikan oleh Drs. H. La Ode Manarfa, tetapi juga materi yang dipergunakan dalam memperlancar proses perkuliahan kampus tersebut, adapun pendirian kampus ini kemudian disambut hangat oleh berbagai kalangan di Sulawesi Tenggara saat itu.
Kampus Universitas Sulawesi Tenggara saat itu berlokasi di Kamali yang berlokasi di Kelurahan Wale. Kini bekas tempat Universitas Sulawesi Tenggara tersebut dikenal dengan sebutan Istana Ilmiah [Palace of Wisdom] yang sehari-hari digunakan sebagai tempat perkuliahan yang diselenggarakan oleh Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN) Baubau.
Seiring dengan berdirinya Provinsi Sulawesi Tenggara dari yang tadinya Kabupaten Sulawesi Tenggara sebagai hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara maka Universitas Sulawesi Tenggara dengan aset-aset bergeraknya yang ada di Kota Bau-Bau dipindahkan ke Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Setelah sampai di Kendari, pada tahun 1964 Universitas Sulawesi Tenggara lalu kemudian dirubah namanya menjadi Universitas Haluoleo. Saat itu timbul pemikiran untuk tetap mempertahankan keberadaan Universitas Sulawesi Tenggara dan membiarkan Universitas Haluoleo yang merupakan metamorfosis dari Universitas Sulawesi Tenggara tumbuh dan berkembang, yang mana di kemudian hari Universitas Haluoleo berubah statusnya dari swasta menjadi negeri. Hingga 22 tahun berlalu akhirnya pada tahun 1986 didirikanlah kembali Universitas Sulawesi Tenggara.
Rektor Unsultra periode 2013-2017 adalah Prof. Dr. Ir. H Andi Bahrun, MSc.Agic. Berada di bawah naungan dan binaan pemerintah daerah provinsi, Unsultra merupakan kebanggaan masyarakat dan daerah. Gubernur Sultra H Nur Alam SE, M.Si. menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Sulawesi Tenggara. Sejak akhir tahun 2013, Universitas Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Ir. H Andi Bahrun, MSc.Agric. terus berkembang dan berupaya mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi ternama lainnya di tanah air. 
Unsultra memiliki visi “Menjadi Perguruan Tinggi maju, bermartabat dan berbudaya akademik untuk mewujudkan  kampus yang SEKSI  pada tahun 2020”
Dari Visi Unsultra di atas, jabaran Misi  UNSULTRA adalah meningkatkan kualitas pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam upaya mempertahankan keberlanjutan pembangunan regional  dan nasional. Mengaplikasikan hasil –hasil pendidikan pengajaran dan penelitian yang berkualitas secara  luas kepada masyarakat dan mendukung penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi Menguatkan sistem tata kelola Universitas yang transparan dan akuntabel sehingga mampu memberikan layanan prima dalam pendidikan Mengembangkan potensi mahasiswa dibidang penalaran, olahraga, seni dan budaya dan kewirausahaan untuk membangun citra UNSULTRA ditingkat nasional dan Internasional.

Universitas Sulawesi tenggara memiliki lima Fakultas:

  1. Fakultas Ekonomi
  2. Fakultas Hukum
  3. Fakultas Pertanian
  4. Fakultas Teknik
  5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Komentar

  1. ion titanium hair color
    ion burnt titanium titanium hair color. This color has medium to medium color to deep purple. Its color titanium trim reviews depth is medium to deep purple. This titanium white acrylic paint color has medium to deep fallout 76 black titanium purple. titanium trimmer

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakultas Hukum Unsultra

Mengenal lebih dekat, apa itu Basarnas?